Rabu, 16 Mei 2012

LEMPAR LEMBING

ATLETIK (Lempar Lembing)
 




Lapangan Lempar Lembing
 Lempar Lembing

            Lempar lembing termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik, prestasi yang diukur adalah hasil lemparan sejauh mungkin. Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar lembing yaitu : cara memegang lembing, cara membawa lembing, lempar lembing tanpa awalan, dan lempar lembing dengan awalan. 
Cara memegang lembing dibedakan tiga cara yaitu cara Amerika, cara Finlandia dan cara menjepit (tang). 

Peraturan lomba lempar lembing 
a. Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing 
Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram
b. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan 
c. Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah 
d. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan 

Sumber: http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/sport/2084520-pengertian-lempar-lembing/#ixzz1v2gzhC5I




LATIHAN BEBAN

Latihan Beban Untuk Otot Dada

Otot Dada...
Otot dada terdiri dari 2 bagian utama, yaitu Pectoralis major dan pectoralis minor yang berada dibawahnya. 
chest-anatomy


Fungsi otot dada adalah:
1. Pectoralis major berfungsi memutar lengan ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam.
2. Pectoralis minor berfungsi menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.

Gerakan latihan beban untuk melatih otot dada
Berdasarkan mekanisme geraknya, gerakan latihan beban itu dibagi menjadi 2, yaitu gerakan kompon dan gerakan isolasi. (Lihat Pengertian Gerakan Kompon dan Gerakan Isolasi dalam Latihan Beban)

Jenis-jenis latihan beban untuk otot dada:

Smith machine incline bench press

Bench press

Cable bench press

Lever incline chest press

Lever chest press

Smith machine bench press

Push up

Cable (lying) fly

Dumbbell fly

Dumbbell bench press

Dumbbell incline bench press

Dumbbell pullover

Lever bench press (selectorized)

Lever bench press (plate loaded)

Chest press

Lever incline bench press

Lever seated fly

Senin, 14 Mei 2012

LEMPAR CAKRAM (Bahasa Inggrisnya Discus Throw)

Lempara Cakram

A. Sejarah Lempar Cakram

          Lempar cakram adalah salah satu cabang atletik pada nomor lempar. Lempar cakram sudah dikenal mulai zaman purba oleh bangsa Yunani purba 708 SM, lempar cakram merupakan bagian dari pancalomba (pentathlon). Pada permulaannya, Cakram yang digunakan pada zaman purba dibuat dari batu terupam halus, kemudian dari perunggu yang dicor dan ditempa dengan berat antara 3 sampai 9 ponds (3,06 – 4,08 kg). Cara melakukan lemparan yang pada mulanya menirukan gaya nelayan yang melempar jaring berulang-ulang. Kemudian, ditemukan lemparan dengan sikap badan menyiku secara khusus dengan badan agak bersandar ke depan.


         Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan. Lempar cakram diperlombakan sejak Olimpiade I tahun 1896 diAthenaYunani.


         Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong ke depan.


          Cara memegang cakram adalah dengan ujung jari tangan, ibu jari memengang ujung samping cakram, kemudian pergelangan tangan agak ditekuk sedikit kedalam.






1. Gara membelakangi arah lemparan 

2. Gara menyamping




3. Rangkaian lempar cakram


4. Lapangan lempar cakram


Info selanjutnya silahkan kunjungi di hotihoganthifal.wordpress.com/2012/04/28/sejarah-lempar-cakram

Jumat, 11 Mei 2012

softball




SEJARAH SINGKAT PERMAINAN SOFTBALL
Permainan softball diciptakan oleh George Hansock (Amerika Serikat) dan dimainkan pertama kali di Chicago. Peraturan Permainan dibuat oleh Lewis Robert tahun 1906 dan pada tahun 1916 diperbaiki oleh Mattew.
Pada tahun 1930, ada perubahan permainan dari indoor ke outdoor oleh H.Fischer dan M.J. Ponley. Pada tahun 1968, permainan softball diperkenalkan di asia, ketika dilakukan kejuaraan di Manila. Softball pertama kali dipertandingkan di Indonesia pada PON VII di Surabaya tahun 1969.
PERATURAN PERMAINAN SOFTBALL
a. Lapangan
lapangan softball berbentuk segi empat, panjang setiap sisinya 16,76 m. Ukuran lapangan softball adalah sebagai berikut:
* Panjang setiap sisinya 16,76 m
* Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m
* Tempat pelempar berdiri (pitcher plate), berukuran 60 x 15 m
4. Permainan softball mempunyai tiga tempat hinggap pelari yang disebut base. Base terdiri atas base I,II dan III, sedang base IV merupakan tempat untuk memukul (home base). Setiap base terbuat dari karet atau kanvas yang merupakan bantalan, dengan ukuran masing-masing base 38 x 38 cm dan tebal 5 – 12,5 cm, kecuali home base berukuran 42,5 x 21,5/22 cm sisi puncaknya berukuran 30 cm.
5. Perpanjangan garis dari home base ke base I dan II disebut garis batas/ sektor, gunanya untuk menentukan bola jatuhnya di dalam atau di luar garis batas.
b. Perlengkapan pemain
Setiap tim harus menggunakan sragam softball dan topi yang bernomor, serta alat lain untuk penjaga.
Perlengkapan untuk para penjaga antara lain :
1. Pemain penjaga memakai glove (semacam sarung tangan) yang terbuat dari kulit agak tebal, berukuran 38 x 38 cm dan beratnya 283 gram. Untuk penjaga belakang atau catcher, selain memakai glove juga mengenakan pelindung muka atau kepala yang disebut masker/ face mark dan pelindung badan yang disebut body protector.
2. Bola terbuat dari kulit yang didalamnya terdiri atas campuran gabus dan karet. Lingkaran bola 30 cm dan berat bola 190 gram.
3. Alat pemukul atau stick yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh PB PERBASASI yang panjangnya tidak lebih dari 40 cm.
Berikut ini cara/teknik dalam permainan softball
1. menangkap bola atas

2. menangkap bola bawah 

c. cara mematikan lawan 
d. cara memukul 
e. cara melempar 


OLAHRAGA RENANG

Renang

jenis-jenis gaya dalam olahraga renang

a. gaya bebas

b. gaya dada

c. gaya kupu-kupu

d. gaya punggung

untuk info selengkapnya silahkan mengunjungi http://penjaskesrek-fkip-unsyiah.blogspot.com

CEDERA DI KEPALA

Setiap korban kecelakaan yang mengalami benturan di kepala dan pingsan, harus dianggap sebagai penderita geger otak. Demikian pula setiap korban yang pingsan, dan diduga mengalami cedera di kepala harus diperlakukan secara hati-hati.
Pendarahan melalui hidung dan ditelinga setlah mengalami benturan keras di kepala, menandakan adanya tulang tengkorak yang retak.
1.      Pendarahan di kepala
Kulit kepala mempunyai jaringan pembuluh darah yang sangat banyak jumlahnya. Sehingga luka yang dangkal punbanyak mengalirkan darah. Pendarahan kepala lebih berbahaya apabila terjadi didaerah di atas telinga, atau di belakang kepala.

Tindaka pertolongan pertama;
            Perhatikanlah mungkin ada tulang kepala yang retak (pendarahan lewat telinga dan hidung).
            Perhatikan pula adanya tulang kepala yang pecah (lihat patah tulang), dan mungkin ada gangguan pada otak (lihat geger otak). Nila tidak ada tanda-tanda patah tulang kepala atau gangguan pada otak: hentikanlah pendarahan dengan jalan menekannya langsung di tempat luka. Luka di tutup dnegan kasa steril dan diberi balutan yang menekan. Bila ada tanda-tanda patah tulang kepala; tekanan langsung di tempat luka akan lebih berbahaya.
            Yang harus di kerjakan ialah: mencoba menghentikan pendaarahan dengan menekan nadi yang mengalirkan darah ke kulit kepala (lihat pendaraham pembuluh nadi).
Caranya: 1. Dengan mempergunakan tiga jari tangan, nadi leher ditekan ke belakang. Ibu jari   tangan Yang menekan diletakkan di tengkuk. Jadi nadi ditekan kea rah ibu jari, jangan kea rah tenggorokkan.
2.Nadi yang ditekan ialah nadi yang terletak pada sisi yang sama dengan tempat pendarahan dilakukan lebih rendah dari jakun.

2.    Luka terbuka  dikepala
      Tindakan pertolongan:
·         Hentikan pendarahan seperti di atas.
·         Apabila luka tidak disertai patah tulang kepala:









·         Gunting rambut sekitar luka
·         Bersihkan lukanya dengan cairan steril.
·         Tutp luka itu dengan kasa steril lalu di balut.
·         Bawa penderita ke docter.

3.      Memar di kepala
Pukulan benda tumpul mungkin tidak mengakibatkan luka terbuka, tapi hanya memar. Pembuluhdara dibawah kulit ada yang pecah, tetapi darah tidak dapat mengalir keluar. Pendarahan itu Nampak sebagai benjolan lembek di tempat yang terkena pukulan.
Tindakan pertolongan;
1.      Perhatikan adanya geger otak atau patah tulang kepala.
2.      Bila tidak ada; suruh penderita berbaring dengan bantal agak tinggi.
3.      Kompres bagian yang melamar dengan air dingin
4.      Jika pembengkakkan makin membesar, penderita harus dibawa kerumah sakit
5.      Obat pelawan rasa sakit dapat diberikan untuk mengurangi sakitnya.
4.      Geger otak
Tanda-tanda gegar otak ialah, penderita pingsan setelah kepalanya terbentur. Setelah sadar, ia lupa akan peristiwa yang terjadi sebelum kecelakaan.
Semakin lama ia pingsan, semakin berat geger otak yang dideritanya. Demikian pula semakin panjang jangka waktu yang dilupakannya (baik tentang hal-hal sbelum maupun segera sesudah kecelakaan), semakin berat pula geger otaknya. Geger otak yang ringan biasanya sembuh tanpa penyulit yang berupa kelainan saraf.
Tindakan p[ertolongan :
1.      Bersihkan mulut dan saluran nafasnya dari kotoran, lender ataupun muntahan.
2.      Baringkan penderita dengan kepala mengadap ke samping, yaitu untuk memudahkan aliran zat-zat yang dimuntahkan
3.      Penderita tidaak boleh terlalu sering diangkat.
4.      Hentikan pendarahannya, bila ada
5.      Dalam mengusung penderita, perlakukanlah seperti pada penderita patah tulang leher (lihat patah tulang)
6.      Penderita yang sudah sadar, harus tetap berbaring dan dicegah agar tiak gelisah
7.      Kirim penderita kerumah sakit untuk pemeriksaan yang lebih teliti.

5.      Pendarahan selaput otak
Kecelakaan di kepala mungkin tidak mengakibatkan apa-apa diluarnya. Tetapi pembuluh darah selaput otak mungkin pecah. Dalam hal ini, penderita biasanya tidak merasa apa-apa kecuali sedikit setelah kecelakaan.
Tetapi makin lama darah yang mengumpul di rongga otak semakin banyak dan semakin menekan otak. Olaeh karena itu beberapa jam kemudian penderita akan merasa semakin pusing, muntah-muntah dan pingsan.
Tindakan pertolongan:
1.   Setiap korban kecelakaan yang diduga mengalami benturan di kepala harus diperlakukan sebagai penderita geger otak.
2.                                    Meskipun ia tetap sadar, penderita tetap harus berbaring dnegan kepala dialasi bantal
3.                                    Setiap seperempat atau setengah ajam kesadarannya harus diperiksa.
4.Jika perlu, pederita harus dibangunkan apabila ia tertidur. Kedadaran yang menghilang sementara ia tertidur akan lebih sulit diketahui
5.Apabila kesadaran menurun, atau kepala semakin pusing, atau muntah-muntah semakin banyak, penderita harus segera dibawa kerumah sakit dalam keadaan tetap terbaring. selanjutnya bisa di peroleh info di www.PPS Unsyiah.blogspot.com